√ Begini Taktik Kemendikbud Untuk Memperkuat Abjad Bangsa



Tak sanggup dimungkiri bahwa arus teknologi dan warta punya peranan penting pada kehidupan masyarakat. Meski teknologi punya efek besar pada sektor kehidupan, perkembangan teknologi sanggup menjadi tantangan terhadap langsung anak-anak.

Dunia pendidikan tak menampik bahwa kemajuan teknologi menunjukkan manfaat yang signifikan. Bagi generasi muda, jikalau kemajuan ini tidak diselaraskan dengan pendidikan karakter, hal ini sanggup berakibat buruk.

Untuk itu, Kemendikbud punya seni administrasi membangun huruf anak bangsa melalui aktivitas Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).

Tujuan dari Penguatan Pendidikan Karakter juga dilakukan untuk membuat generasi yang siap saing. Namun, juga dibekali dengan ahlak dan huruf yang mencerminkan kebijaksanaan pekerti langsung bangsa kita.

Peran seni administrasi pemerintah untuk menjalankan hal ini didukung oleh Pepres No.87/2019 dari Presiden Jokowi untuk pembentukan huruf bangsa.

"Penguatan pendidikan huruf merupakan pondasi dan roh utama dari pendidikan tingkat sekolah dasar di masa revolusi industri," kata Dr. H. Khamim M.Pd, selaku Direktur Pembinaan Sekolah Dasar, Ditjen Dikdasmen, Kemendikbud, dalam aktivitas Bincang Perspektif bersama Trakindo, Rabu (11/7/2019).

Program pendidikan huruf di sekolah

Dengan memakai prinsip pemikiran Ki Hajar Dewantara, aktivitas PPK dicanangkan mencakup sejumlah hal, adalah pembekalan ilmu pengetahuan atau olah pikir, bersama olah hati, olah rasa, dan olahraga atau kesehatan fisik anak.

Dr. H. Khamim mencontohkan bagaimana aktivitas penguatan pendidikan huruf dilaksanakan di sekolah.

Para siswa diajak untuk membaca sebelum pelajaran dimulai sebagai bentuk pendidikan literasi. Setelah itu, dikumpulkan untuk saling berdiskusi. Dalam diskusi siswa sanggup berinteraksi dan dibina untuk saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Mereka juga toleransi ketika sobat tidak sepandangan dengan pendapat kita.

Penggalangan dana, menjenguk sobat yang sakit, serta menjaga lingkungan sekolah merupakan referensi sederhana dari aktivitas penguatan pendidikan karakter. Selain itu, guru juga berperan besar menjadi pendidik generasi bangsa.

"Satu referensi teladan yang baik lebih berarti dari seribu nasihat," kata Dr. H. Khamim. Menurut dia, guru harus mencerminkan tindakan yang baik kepada para siswanya sebagai referensi teladan.

Sinergi semua pihak

Meski begitu, aktivitas ini tak sanggup berjalan dengan hanya pemberian dari warga sekolah saja. Tetapi juga masyarakat dan orangtua punya tugas penting dalam pendidikan karakter

"Sinergi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting untuk memperkuat pendidikan huruf bagi anak," terperinci Dr. H. Khamim.

Sejalan dengan pemikiran Dr. H. Khamim, Prof. Dr. H. Arief Rachman, M.Pd, selaku Ketua Harian Komisi Nasional untuk UNESCO, menjelaskan bahwa kolaborasi semua pihak perlu dijalankan dengan baik, supaya pendidikan huruf sanggup berjalan secara optimal kepada anak.

"Orangtua juga perlu kerja sama, dikumpulkan dan perlu dibina untuk mendorong pendidikan huruf anak," kata Arief. Ia juga menekankan perlunya mencetak generasi bangsa yang bermoral perlu adanya motivasi, bekal ilmu huruf dari para orangtua.

Jadi, untuk membentuk generasi bangsa yang baik, perlu bagi banyak pihak membuat suasana yang aman dan saling mendukung. Hal itu perlu diperhatikan sebagai upaya biar tercipta generasi muda yang lebih baik sesuai dengan huruf bangsa Indonesia.

Belum ada Komentar untuk "√ Begini Taktik Kemendikbud Untuk Memperkuat Abjad Bangsa"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel