√ Referensi Kegiatan Kerja Perpustakaan 2019/2020
Kata Pengantar
Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barokatuh,
Alhamdulillahirabbil alamin, dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga pengelola Perpustakaan Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Montong Gading sanggup menuntaskan Laporan dan Penyusunan Rencana Kerja Perpustakaan tahun 2019/2020.
Laporan Program Kerja Perpustakaan ini disusun untuk memaparkan tujuan pengelolaan perpustakaan itu sendiri. Salah satu tujuan umum perpustakaan ialah menyediakan materi pustaka untuk memenuhi kebutuhan anak didik dan pendidik dalam kegiatan berguru sehari-hari. Kemudian tidak kalah penting ialah tujuan perpustakaan yaitu sebagai sumber tempat pengembangan kemampuan berpikir intelektual yang berdikari dan berwawasan global untuk membentuk perilaku kreatif, inovatif, dan menyebarkan minat dan talenta siswa, baik dalam kegiatan intrakulikuler maupun kegiatan ekstrakulikuler. Oleh lantaran itu sangat penting sekali perpustakaan sekolah perlu perhatian dari pihak warga sekolah dan memerlukan pengembangan khusus demi terbentuk sebuah perpustakaan ideal di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Montong Gading yang merupakan jantung sebuah sekolah.
Guna meningkatkan mutu pendidikan serta pemanfaatan sarana penunjang yang terdapat dalam perpustakaan. Maka laporan dan penyusunan planning kerja kami buat seefisien dan sesederhananya, walaupun dalam laporan dan penyusunan planning kerja perpustakaan ini kurang sempurna, kami telah berusaha dengan maksimal tetapi kami menyadari keterbatasan kemampuan kami. Oleh lantaran itu kami mengharapkan saran yang sanggup membantu dan menambah wawasan kami dalam pengelolaan manajemen perpustakaan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Montong Gading.
Mare, 03 Januari 2019
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perpustakaan berkembang pesat dari waktu ke waktu menyesuaikan dengan perkembangan contoh kehidupan masyarakat, kebutuhan, pengetahuan, dan teknologi informasi. Perkembangan tersebut juga membawa dampak kepada "pengelompokkan" perpustakaan berdasarkan pola-pola kehidupan, kebutuhan, pengetahuan, dan teknologi informasi tadi. Istilah-istilah perpustakaan "membengkak" menjadi sangat luas namun cenderung mempunyai sebuah spesifikasi tertentu. Dilihat dari perkembangan teknologi informasinya perpustakaan berkembang dari perpustakaan tradisional, semi-tradisional, elektronik, digital sampai perpustakaan "virtual". Kemudian dilihat dari contoh kehidupan masyarakat berkembang mulai perpustakaan desa, perpustakaan masjid, perpustakaan pribadi, perpustakaan keliling, dan sebagainya. Kemudian juga dilihat dari perkembangan kebutuhan dan pengetahuan kini ini banyak bermunculan istilah perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan anak-anak, perpustakaan sekolah, perpustakaan akademik (perguruan tinggi), perpustakaan perusahaan, dan lain sebagainya.
Pengertian perpustakaanpun berkembang dari waktu ke waktu. Pada kurun ke-19 perpustakaan didefinisikan sebagai " suatu gedung, ruangan atau sejumlah ruangan yang berisi koleksi buku yanng dipelihara dengan baik, sanggup dipakai oleh masyarakat atau golongan masyarakat tertentu. Kemudian ALA (The American Library Association) memakai istilah perpustakaan untuk suatu pengertian yang luas yaitu termasuk pengertian "pusat media, sentra belajar, sentra sumber pendidikan, sentra informasi, sentra dokumenstasi dan sentra rujukan ". Sedangkan berdasarkan Keputusan Presiden RI nomor 11, disebutkan bahwa " perpustakaan merupakan salah satu sarana pelestarian materi pustaka sebagai hasil budaya dan mempunyai fungsi sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional.
Kemudian perpustakan jikalau tinjau secara umum ialah sebuah bangunan yang berisi kumpulan koleksi buku dari banyak sekali kategori didalamnya dan koleksi penunjang pustaka lainnya. Sedangkan Perpustakaan sekolah ialah perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan dengan tujuan perjuangan membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan pendidikan pada umumnya (Sulistyo Basuki, 1993).
Di samping itu dalam klarifikasi Undang-Undang Pendidikan Nasional kita, di sebutkan bahwa salah satu sumber berguru di sekolah yang amat penting tetapi bukan satu satunya ialah perpustakaan. Sebagai salah satu sumber berguru di sekolah perpustakaan membantu tercapainya misi dan visi sekolah tersebut. Mengingat pentingnya kiprah perpustakaan sekolah maka perlu adanya suatu pengelolaan atau manajemen yang tepat dan cepat sehingga fungsi perpustakaan sekolah benar-benar terwujud. Namun masalahnya kini ialah tidak sedikit perpustakaan sekolah yang pengelolaannya masih kurang profesional. Kalaupun sudah baik, bagaimana perpustakaan sekolah bisa memenuhi kebutuhan penggunanya akan berbagai pengetahuan dan informasi secara gampang dan cepat di era globalisasi ini. Untuk itu diharapkan suatu sistem informasi managemen perpustakaan (SIM Perpus) dengan memanfaatkan komputer. Akan tetapi mampukah para pengelola perpustakaan terutama kepala sekolah sebagai stake holder di sekolah mewujudkan perpustakaan sekolah yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK ) dengan memakai SIM Perpustakaan?. Jawabannya sesungguhnya tidak terlalu rumit lantaran rata-rata sebuah sekolah hanya mempunyai ratusan koleksi buku tidak menyerupai perpustakaan tempat atau provinsi yang mempunyai ribuan atau ratusan ribu koleksi buku. Dengan kemampuan sederhana dan pengelolaan sederhana, InsyaAllah manajemen perpustakaan sekolah akan tertata dengan benar sesuai dengan yang diharapkan banyak pihak.
Karena pentingnya eksistensi perpustakaan sekolah maka ada sebuah pepatah menyampaikan "Perpustakaan sebagai jantung sebuah forum pendidikan". Oleh lantaran itu sudah selayaknya mendapat porsi dan posisi yang strategis guna merealisasikan visi dan misi sekolah. Semua pihak, khususnya kepala sekolah harus memberi perhatian lebih akan eksistensi perpustakaan di sekolah, dan tidak lagi dianggap sebagai tempat menyimpan buku bekas, barang-barang tidak terpakai, bahkan hanya sebagai tempat bermain belum dewasa murid ketika tidak ada KBM. Itulah yang kebanyakan terjadi disekolah-sekolah yang ada dinegri ini. Hal ini tentu sangat ironis dan tidak mendidik.
Dari banyak sekali sudut pemikiran diatas, Pengelola Perpustakaan Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Montong Gading berupaya melaksanakan terobosan dan revitalisasi kiprah dan fungsi perpustakaan sekolah untuk mendukung aktivitas dan visi-misi sekolah. Berbagai aktivitas dan terobosan yang direncanakan, diharapkan sanggup memberi ruang yang lebih besar biar perpustakaan sekolah sebagai center of knowledge (pusat ilmu pengetahuan) sanggup terlaksana secara optimal.
B. Visi dan Misi Perpustakaan Sekolah
1. VISI
a. Menjadikan perpustakaan Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Montong Gading sebagai Jantung Pemebelajaran, sentra layanan informasi dan ilmu pengetahuan dengan standar pengelolaan yang berlaku.
b. Sebagai sumber berguru warga sekolah guna mendukung kegitan berguru mengajar yang terdepan sebagai investasi sumber daya pengetahuan yang cukup lengkap.
c. Memberikan layanan kepada civitas akademika dan pengguna perpustakaan secara luas, dan ikut merealisasikan visi misi serta suksesnya aktivitas utama perpustakaan sekolah yaitu sebagai jantung Pembelajaran ilmu pengetahuan seluruh warga sekolah.
2. MISI
a. Pengembangan Organisasi dan Sumber Daya Manusia
b. Pengembangan Sumber Daya Informasi Tercetak dan Elektronik
c. Pengembangan Layanan layanan prima berbasis komputer
d. Melaksanakan layanan perpustakaan terautomasi
e. Mengelola informasi serta menyebarluaskan informasi
f. Mewujudkan kualitas dan kuanitas buku bacaan dan referensi
g. Melayani semua warga sekolah dengan layanan prima
h. Menerapkan manajemen pustaka yang professional dan akuntabel
C. Landasan Progam Kegiatan
Terwujudnya perpustakaaan sekolah yang berdaya guna dan berhasil guna di sekolah, menjadi sentra kegiatan berguru mengajar, dan terbinanya anak didik menjadi gemar membaca, bisa membaca. Untuk pembinaan dan pengembangan tersebut sanggup dipetik beberapa langkah sebagai landasan antara lain :
1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.0103/0/1981 tanggal 11 Maret 1981. Mengenai pokok-pokok kebijakan Pembinaan dan pengembangan perpustakaan sekolah di Indonesia
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 wacana Sistem pendidikan Nasional
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 wacana Standar Nasional Pendidikan
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2007 wacana Perpustakaan
D. Maksud dan Tujuan
Dengan melihat latar belakang maka maksud dan tujuan perpustakaan sekolah diselenggarakan untuk :
1. Menyediakan buku-buku pengetahuan sebagai materi didik bagi guru dan sumber bacaan bagi siswa
2. Mengembangkan minat, kemampuan, dan kebiasaan membaca khususnya serta mendayagunakan budaya goresan pena dalam banyak sekali sektor kehidupan
3. Mengembangkan kemampuan mencari dan mengolah serta memanfaatkan informasi
4. Mendidik siswa biar memelihara dan memanfaatkan materi pustakan secara tepat guna dan berhasil guna
5. Meletakkan dasar kearah proses pembelajaran mandiri
6. Memupuk dan menyebarkan minat dan talenta siswa
7. Menumbukan penghargaan siswa terhadap pengalaman imajinatif
8. Mengembangkan kemampuan untuk memecahkan problem yang dihadapi atas tanggungjawab dan perjuangan sendiri
9. Mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara kreatif dan inovatif dalam memecahkan masalah
10. Membantu siswa, guru, dan staf sekolah dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
11. Sumber pengembangan kebudayaan dan peradaban ilmu sekolah terkait.
E. Fungsi Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan Sekolah berfungsi sebagai sentra berguru mengajar, sentra informasi, sentra penelitian sederhana dan rekreasi sehat melalui bacaan hiburan. Dalam kaitan dengan kurikulum yang diterapkan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Montong Gading, perpustakaan sekolah berfungsi:
1. Wadah atau wahana pengetahuan, manajemen dan organisasi yang sesuai sehingga memudahkan penggunaannya
2. Sumber rujukan (reference centre) siswa, guru, tenaga bimbingan, tenaga manajemen dan pegawai yang berada dibawah naungan Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Montong Gading
3. Sarana pendukung dalam proses berguru mengajar, guna mencapai tujuan pendidikan nasional
4. Pusat informasi bagi kegiatan berguru mengajar
5. Sumber yang menyediakan bahan-bahan yang bermanfaat bagi kegiatan penunjang kegiatan berguru mengajar, menyerupai kegiatan yang berkaitan dengan budaya, seni, kreasi dan budaya.
F. Ruang Lingkup
Untuk memperjelas aktivitas pengembangan perpustakaan sekolah khususnya Perpustakaan Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Montong Gading, ruang lingkup sekolah antara lain :
1. Administrasi
2. Pengadaan Sarana / Prasarana
3. Operasional
4. Laporan
G. Sumber Dana
Untuk menyebarkan perpustakaan perlu adanya sumber dana. Adapun sumber dana untuk pengembangan perpustakaan Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Montong Gading antara lain :
1. RAPBS tahun 2019-2020
2. Dana BOS
3. Kartu Anggota Perpustakaan
4. Denda Anggota Perpustakaan
5. Pemerintah, penerbit dll. yang tidak mengikat
1. Program Kerja Perpustakaan Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Montong Gading
Rencana kerja perpustakaan sekolah yang tertuang dalam aktivitas kerja perpustakaan secara umum akan mengacu pada kiprah pokok perpustakaan sekolah, tujuan institusi, visi dan misi sekolah. Hal ini didasari oleh kepentingan bersama untuk membuat suasana kegiatan berguru mengajar yang efektif dan efisien.
1. Program Kerja Bulanan
Bulan | Program Kerja |
Juli | · Mendata Ulang kemudahan penunjang perpustakaan · Pengolahan materi pustaka yang baru · Membuat NIB, Pengklasifikasian buku, katalog, Cap, Nomor punggung buku, Sampul · Mendata ulang koleksi buku perpustakaan dan buku paket · Mendata buku yang rusak dan hilang · Memperbaiki buku yang rusak · Melayani registrasi anggota baru · Melayani peminjaman dan pengembalian · Memanggil siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman · Melayani peminjaman dan pengembalian buku paket · · Membuat laporan bulanan |
Agustus | · Pengolahan materi pustaka yang baru · Membuat NIB, Pengklasifikasian buku, katalog, Cap, Nomor punggung buku, Sampul · Memperbaiki buku yang rusak · Melayani registrasi anggota baru · Melayani peminjaman dan pengembalian · Memanggil siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman · Membuat laporan bulanan |
September | · Pengolahan materi pustaka yang baru · Membuat NIB, Pengklasifikasian buku, katalog, Cap, Nomor punggung buku, Sampul · Memperbaiki buku yang rusak · Melayani registrasi anggota baru · Melayani peminjaman dan pengembalian · Memanggil siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman · Membuat laporan bulanan |
Oktober | · Pengolahan materi pustaka yang baru · Membuat NIB, Pengklasifikasian buku, katalog, Cap, Nomor punggung buku, Sampul · Memperbaiki buku yang rusak · Melayani registrasi anggota baru · Melayani peminjaman dan pengembalian · Memanggil siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman · Membuat laporan bulanan |
Nopember | · Pengolahan materi pustaka yang baru · Membuat NIB, pengklasifikasian buku, katalog, Cap, Nomor punggung buku, Sampul · Memperbaiki buku yang rusak · Melayani registrasi anggota baru · Melayani peminjaman dan pengembalian · Memanggil siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman · Membuat laporan bulanan |
Desember | · Pengolahan materi pustaka yang baru · Membuat NIB, pengklasifikasian buku, katalog, Cap, Nomor punggung buku, Sampul · Memperbaiki buku yang rusak · Melayani registrasi anggota baru · Melayani peminjaman dan pengembalian · Memanggil siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman · Membuat laporan bulanan dan semester pertama |
Januari | · Pengolahan materi pustaka yang baru · Membuat NIB, Pengklasifikasian buku, katalog, Cap, Nomor punggung buku, Sampul · Memperbaiki buku yang rusak · Melayani registrasi anggota baru · Melayani peminjaman dan pengembalian · Memanggil siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman · Membuat laporan bulanan |
Februari | · Pengolahan materi pustaka yang baru · Membuat NIB, Pengklasifikasian buku, katalog, Cap, Nomor punggung buku, Sampul · Memperbaiki buku yang rusak · Melayani registrasi anggota baru · Melayani peminjaman dan pengembalian · Memanggil siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman · Membuat laporan bulanan |
Maret | · Pengolahan materi pustaka yang baru · Membuat NIB, Pengklasifikasian buku, katalog, Cap, Nomor punggung buku, Sampul · Memperbaiki buku yang rusak · Melayani registrasi anggota baru · Melayani peminjaman dan pengembalian · Memanggil siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman · Membuat laporan bulanan |
April | · Pengolahan materi pustaka yang baru · Membuat NIB, Pengklasifikasian buku, katalog, Cap, Nomor punggung buku, Sampul · Memperbaiki buku yang rusak · Melayani registrasi anggota baru · Melayani peminjaman dan pengembalian · Memanggil siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman · Membuat laporan bulanan |
Mei | · Pengolahan materi pustaka yang baru · Membuat NIB, Pengklasifikasian buku, katalog, Cap, Nomor punggung buku, Sampul · Memperbaiki buku yang rusak · Melayani registrasi anggota baru · Melayani peminjaman dan pengembalian · Memanggil siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman · Membuat laporan bulanan |
Juni | · Pengolahan materi pustaka yang baru · Membuat NIB, Pengklasifikasian buku, katalog, Cap, Nomor punggung buku, Sampul · Memperbaiki buku yang rusak · Melayani registrasi anggota baru · Melayani peminjaman dan pengembalian · Memanggil siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman · Melayani peminjaman dan pengembalian buku paket · Membuat laporan bulanan, semester kedua dan tahunan |
2. Program jangka pendek
a. Menyediakan dan menghimpun materi pustaka, informasi, sesuai kurikulum sekolah
b. Menyediakan dan melengkapi kemudahan perpustakaan sesuai kebutuhan
c. Mengolah dan mengorganisasikan materi pustaka dengan system tertentu sehingga memudahkan penggunaannya
d. Melaksanakan layanan perpustakaan yang sederhana, gampang dan menarik
e. Meningkatkan minat baca murid, guru, dan staf tata laksana
f. Menambahkan koleksi materi pustaka secara terjadwal untuk memenuhi kebutuhan pegguna layanan perpustakaan
g. Pembuatan anjuran seruan buku/majalah/jurnal pada beberapa lembaga/instansi/penerbit tertentu
h. Memelihara materi pustaka biar tahan usang dan tidak cepat rusak
i. Menerbitkan kartu perpustakaan bagi siswa, guru dan staf tata laksana
j. Menerbitkan banyak sekali manajemen perpustakaan (kartu buku, kantong, labeling, catalog OPAC, dll
k. Inventarisasi, pembagian terstruktur mengenai dan katalogisasi materi pustaka
l. Entry data anggota perpustakaan pada Sistim Informasi Perpustakaan (SIP)
m. Pelayanan peminjaman buku perpustakaan
n. Penerbitan Surat Tandan Bebas Perpustakaan (STBP) bagi siswa kelas IX sebagai syarat pengambilan Ijazah
o. Mengikuti beberapa lomba perpustakaan sekolah, baik tingkat kabupaten, provinsi atau nasional
3. Program Jangka Panjang
a. Menerapkan system layanan perpustakaan berbasis ICT
b. Menerapkan E-Library learning
c. Merealisasikan kualitas dan kuantitas buku minimal 5000 Judul buku
d. Terciptanya ruangan perpustakaan yang memadai, aman dan menyenangkan.
BAB II
PENGORGANISASIAN
A. Struktur Organisasi Perpustakaan Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Montong Gading
· Kepala Sekolah : Drs. H. HAMIDI
· Kepala Perpustakaan : BAIQ RIANA EKASARI, S.Pd
· Pustakawan : -
· Staf Bag.Pelayanan : -
B. Tugas Masing-Masing Bagian Dalam Sistem Organisasi Perpustakaan
1. Kepala Sekolah
a. Bertugas dan bertanggungjawab utama segala penyelenggaraan kegiatan dibidang perpustakaan sekolah.
b. Membina dan membimbing pengembangan organisasi perpustakaan sekolah
2. Kepala Bagian Perpustakaan :
a. Bertugas dan bertanggungjawab wacana penyelenggaraan dan pengelolaan seluruh unit perpustakaan sekolah.
b. Mengorganisir dan mengkoordinir tata kerja dan tata kekerabatan seluruh staf perpustakaan sekolah.
c. Menetapkan kebijakan intern yang khusus dalam bidangnya.
d. Pembuatan aktivitas / perencanaan bulanan.
e. Merancang aktivitas kerja dan planning pengembangan perpustakaan setahun kedepan
f. Membuat laporan dsb.
3. Pustakawan (Bagian Teknis & Administrasi)
Bertugas mengadakan pengadaan bahan pustaka dan pengolahannya :
a. Administrasi Surat-Menyurat
b. Menginventaris Koleksi dan Sarana Perpustakaan
c. Membuat Katalogisasi deskriptif.
d. Mengklasifikasi Koleksi Perpustakaan
e. Menginput data di Komputer
f. Penyelesaian koleksi
g. Perencanaan dana dan penggunaannya.
h. Penyusunan koleksi dan kartu katalog/OPAC
4. Bagian Pelayanan
Bertugas mengadakan pekerjaan pelayanan sirkulasi :
a. Peminjaman dan pengembalian materi pustaka
b. Pelayanan referensi
c. Pelayanan jam perpustakaan
d. Menyiapkan buku tamu, buku penunjang, dan buku induk dll.
BAB III
MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH
A. Fungsi Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan Sekolah dalam kiprahnya di dunia pendidikan mempunyai fungsi sebagai :
a. Pusat kegiatan belajar-mengajar untuk pendidikan menyerupai tercantum dalam kurikulum sekolah
b. Pusat Penelitian sederhana yang memungkinkan para siswa menyebarkan kreativitas dan imajinasinya.
c. Pusat membaca buku-buku yang bersifat rekreatif dan mengisi waktu luang (buku-buku hiburan)
d. Pusat Belajar Mandiri bagi siswa
Dari beberapa fungsi tersebut maka sanggup dilihat bahwa sudah semestinya perpustakaan menjadi bab integral dari sistem pembelajaran, bukan lagi menjadi 'pelengkap' saja bagi eksistensi sebuah sekolah.
B. Konsep Dasar Manajemen Perpustakaan
Manajemen dalam perpustakaan sekolah bukan sekedar kegiatan menempatkan buku-buku di rak, akan tetapi lebih dari itu, sangat kompleks, berkelanjutan, dan selalu berubah. Makara manajemen merupakan sebuah proses yang memfokuskan pada memperhatikan kegiatan dari hari ke hari, menghadapi permasalahan isi dan integrasi dengan tujuan-tujuan sekolah. Kegiatan manajemen ialah kegiatan yang mencerminkan adanya sebuah sistem, terkait dan terdiri dari beberapa aspek atau faktor untuk mendukungnya. Beberapa faktor yang sanggup ditemui dalam sebuah proses manajemen perpustakaan diantaranya adalah:
a. Kebijakan dan prosedur
b. Manajemen Koleksi
c. Pendanaan dan Pengadaan
d. Manajemen Fasilitas
e. Sumber Daya Manusia
f. Perencanaan
Bagi pengelola perpustakaan (guru-pustakawan), kegiatan manajemen merupakan bab atau kiprah serta dalam pendidikan di sekolah. Secara efektif perpustakaan harus bisa mendukung kurikulum dan program-program sekolah. Untuk mewujudkan manajemen perpustakaan yang baik, maka pengelola perpustakaan perlu:
a. Mengembangkan kemampuan professional sebagai guru-pustakawan
b. Memperhatikan kemampuan yang diharapkan dan mekanisme yang dibutuhkan untuk sanggup mengelola perpustakaan secara efektif – dari perpustakaan yang sekedar bertahan hidup menjadi perpustakaan yang benar-benar berjalan secara baik
c. Mengembangkan kebijakan dan mekanisme dengan prinsip-prinsip yang mengaktualisasikan visi dari perpustakaan sekolah
d. Memperlihatkan keterkaitan antara sumber-sumber informasi dan tujuan dan prioritas sekolah, serta aktivitas perpustakaan.
e. Menunjukkan kiprah guru-pustakawan melalui planning manajemen.
C. Faktor-faktor Manajemen Perpustakaan Sekolah
1. Prosedur dan Kebijakan
Prosedur merupakan 'CARA' atau 'BAGAIMANA' kegiatan dan aksi-aksi akan sanggup mengimplementasikan sebuah planning spesifik atau menjalankan sebuah kebijakan. Kebijakan sendiri mengarah pada 'MENGAPA' atau "APA' prinsip-prinsip dari organisasi (sekolah/perpustakaan). Kadang kala sebuah kebijakan terhadap perpustakaan sekolah sangat dipengaruhi oleh kondisi kebijakan di lingkungannya, baik dari sekolah atau pemilik sekolah, dinas pendidikan, pemerintah atau mungkin departemen pendidikan. Sebagai pengelola perpustakaan (guru-pustakawan), maka kita perlu secara terang memahami bagaimana mengelola perpustakaan secara efektif, dimana kebijakan sekolah, yayasan, pemerintah dan kebijakan lainnya harus dijalankan, dan mekanisme harus sanggup merefleksikan kebutuhan-kebutuhan sekolah itu sendiri. Kebijakan disini termasuk didalamnya pendanaan, pengelola, santunan untuk guru-pustakawan dan faktor-faktor lain yang berhubungan. Hal-hal yang perlu dilakukan Guru-pustakawan atau pengelola kaitannya dengan mekanisme dan kebijakan adalah:
a. Melihat kembali sumber-sumber yang dimiliki dan mendefinisikannya sesuai kebutuhan dan perkembangan kebijakan sekolah
b. Melihat, memperhatikan dan memperbaharui prosedur-prosedur lokal-Sirkulasi, Pemesanan pustaka, dll
c. Membuat sebuah pernyataan visi dari perpustakaan sekolah yang sesuai dengan kebijakan yang ada
d. Memperhatikan kebijakan-kebijakan gres dari sekolah mengenai perpustakaan sekolah
e. Perpustaakaan juga perlu melaksanakan perencanaan strategis dalam memilih mekanisme dan kebijakan dari perpustakaan itu sendiri, caranya:
· Mulailah dari sebuah visi
· Kemudian lakukan 'assessment' kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi
· Terakhir, buat sebuah kebijakan dan mekanisme untuk banyak sekali macam wilayah manajemen dimana anda bertanggungjawab di dalamnya.
Yakinkan dalam proses ini memperhatikan prinsip-prinsip dalam kelompok yang mempunyai minat berbeda di sekolah. Selalu lakukan cek pada kebijakan yang telah kita buat, apakah ada permasalahan atau complain?, yang terpenting bahwa setiap membuat sebuah kebijakan atau mekanisme harus selalu mempertimbangkan visi, kebutuhan, dan keadaan dari sekolah atau forum induknya. Karena pada prinsipnya perpustakaan sekolah harus sanggup mencerminkan visi dan misi sebuah forum pendidikan sekolah.
2. Manajemen Koleksi
Manajemen koleksi merupakan area kunci dari tangungjawab seorang guru-pustakawan. Koleksi sendiri sanggup didefiniskan sebagai sebuah materi pustaka atau sejenisnya yang dikumpulkan, dikelola, dan diolah dengan kriteria tertentu. Pengelolaan koleksi yang baik akan memilih sukses tidaknya sebuah aktivitas perpustakaan sekolah. Karena tanpa dikelola dengan baik, maka koleksi akan tetap menjadi kumpulan atau tumpukan buku yang tidak bermakna. Salah satu karakteristik dari sebuah koleksi perpustakaan sekolah ialah beragamnya jenis sumber atau materi pustaka tergantung pada kebutuhan pengajar, ukuran atau jumlah koleksi, bagaimana cara mengaksesnya dan keterbaruan. Banyak hal sebetulnya yang sanggup dilakukan untuk mengelola koleksi, mulai dari pengadaan, pengolahan teknis (seperti inventarisasi, klasifikasi, pelabelan, penempatan, pemilihan), dan memang tentunya itu membutuhkan perhatian yang serius dari guru-pustakawan. Dalam manajemen koleksi sebetulnya jumlah bukan suatu hal yang menjadi sangat prinsip, akan tetapi lebih penting bagaimana koleksi itu sanggup dimanfaatkan dengan baik atau tidak.
"It does not matter how many books you may have, but whether they are good or not." - Lucius Annaeus Seneca (3 B.C.-65 A.D.), Epistolae Morale
Beberapa hal yang masuk dalam manajemen koleksi diantaranya adalah:
· Pemetaan koleksi dan kurikulum
· Seleksi: Kebijakan dan Prosedur
· Kegiatan Katalogisasi
· Pemilahan / Weeding
· Rencana Pengembangan Koleksi
3. Pendanaan dan Pengadaan
Pendanaan ialah problem yang sering menjadi 'momok' bagi sebagian pengelola perpustakaan dalam menyebarkan perpustakaannya. Untuk itu problem pendanaan ini harus direncanakan sedini mungkin. Melalui sebuah 'assesment' terhadap koleksi dan tujuan pengembangan program-program, sebuah planning pendanaan sanggup dilakukan dan dikeluarkan dalam sebuah dokumen perencanaan bagi perpustakaan sekolah. Sebuah planning pendanaan akan membantu kita dalam meyakinkan dewan sekolah atau pemilik sekolah untuk menyetujui dan juga sebagai bukti akuntabilitas dari program-program perpustakaan. Rencana pendanaan harus menjadi bab 'integral' dari pendanaan rutin sekolah. Langkah selanjutnya apabila sudah disetujui, maka kiprah dari pengelola perpustakaan untuk merancang dan mengawal penggunaan dana yang sudah diajukan. Hal ini harus dilakukan secara sistematis dan sesuai dengan mekanisme yang sudah dirancang sebelumnya. Kegiatan pendanaan ini sangat bersahabat hubungannya dengan sebuah kegiatan pengadaan. Pengadaan di perpustakaan sanggup mencakup pengadaan koleksi, fasilitas, ruang, alat maupun lainnya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam planning pendanaan:
· Pertimbangkan biaya untuk pengiriman, biaya repackaging, biaya untuk pajak, dan sebagainya
· Usahakan biar pengadaan materi pustaka 30% fiksi dan 70% non-fiksi – namun perlu juga dipikirkan atau diubahsuaikan dengan kebutuhan anak-anak. Misal untuk belum dewasa SD mungkin juga proporsi tersebut akan berbeda dengan belum dewasa SMP, lantaran biasanya untuk belum dewasa SD seringkali membutuhkan buku-buku yang gampang untuk dipahami.
· Rencana pendanaan harus berkesinambungan dari tahun ke tahun
Tiap sekolah atau institusi mungkin mempunyai format perbedaan dalam hal pendanaan, yakinkan bahwa hal ini sesuai dengan kebijakan yang ada
· Masukan pendanaan untuk buku atau koleksi yang rusak atau hilang
· Yakinkan bahwa setiap pengeluaran dana tercatat dengan baik untuk keperluan akuntabilitas
· Dokumen pendanaan akan sangat membantu kita dalam merancang pengeluaran operasional perpustakaan
· Yakinkan bahwa proses seleksi materi pustaka memperhatikan planning pendanaan yang ada
· Buatlah Diagram Alur Pendanaan yang menggambarkan semua proses selama 1 tahun misalnya
· Buatlah sebuah keterangan yang menyampaikan implikasi planning pendanaan dengan tujuan kurikulum dan aktivitas sekolah.
4. Fasilitas
Fasilitas perpustakaan menjadi sisi lain yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan perpustakaan. Seringkali yang terjadi problem perpustakaan ialah problem 'ketiadaan' atau 'ketidakberdayaan' fasilitas. Mulai dari ketiadaan tempat, ketiadaan koleksi, ketiadaan sarana pendukung, dan sarana prasarana lainnya. Biasanya tiap level sekolah mempunyai karakteristik masing-masing dalam perencanan fasilitas. Namun yang penting dalam pengelolaan kemudahan harus diperhatikan 3 hal yakni:
· Nyaman (Comfort)
· Terbuka (Welcome)
· Kemudahan bagi pengguna (User-friendly)
Ketika kita merancang sebuah kemudahan untuk perpustakaan sekolah, setidaknya ada beberapa prinsip yang harus dipenuhi:
· Tata letak harus sanggup menyampaikan bahwa perpustakaan sanggup difungsikan dengan baik.
· Desain harus memperhatikan aspek estetika dan ergonomis.
· Akses ke materi pustaka ruang, dan informasi harus gampang bagi semua pengguna.
· Harus diperhatikan problem arus 'lalu-lintas' pengguna, keselamatan dan keamanan.
· Ruangan sedapat mungkin mengakomodir kebutuhan pengguna, juga tentunya untuk keperluan penyimpanan dan pengolahan.
Namun demikian guru-pustakawan sanggup mengeksplorasi sendiri kebutuhan dan juga hal-hal lain menyangkut kemudahan ini. Ya mungkin dengan terlebih dahulu melihat kemampuan dan kemauan sekolah dalam pengembangan perpustakaan sekolahnya.
5. Manajemen SDM
Faktor lain yang penting dalam pengelolaan perpustakaan sekolah ialah problem sumber daya insan (SDM) yang mengelolanya. Kita sering menemui bahwa pekerjaan yang bekerjasama dengan perpustakaan 'hanya' menjadi kerjaan 'sampingan' sehingga tidak dikelola secara baik. Bahkan dalam beberapa masalah ketiadaan SDM ini membuat sekolah sama sekali tidak memperdulikan adanya perpustakaan sebagai bab integral dari sistem pendidikannya. SDM atau staf pengelola perpustakaan merupakan kunci utama dalam kesuksesan sebuah perpustakaan. Inovasi dan ide-ide kreatifnya akan membawa perpustakaan menjadi perpustakaan yang berdayaguna dan juga nyaman dipakai oleh murid maupun guru. Untuk itu, pengelolaan perpustakaan memang membutuhkan guru atau pengelola yang cukup tahu problem manajemen, mempunyai ide-ide segar dan bekerja secara professional di perpustakaan. Setidaknya ada beberapa SDM dalam perpustakaan sekolah:
· Guru Pustakawan: guru pustakawan merupakan orang yang bertanggungjawab secara penuh terhadap perpustakaan. Guru pustakawan harus mempunyai kemampuan untuk mengelola perpustakaan, memahami visi dan misi sekolah, dan juga memahami kurikulum yang diterapkan di perpustakaan
· Staf Pendukung: Biasanya diambilkan dari staf yang mempunyai kemampuan teknis dalam bidang perpustakaan, yang akan membantu guru-pustakawan dalam mengelola perpustakaan dalam keseharian
· Staf Divisi: Biasanya seorang staf yang mempunyai kemampuan khusus dalam pengelolaan perpustakaan, menyerupai dalam pembuatan OPAC, Katalogisasi, Pengelolaan koleksi referensi, Pengelolaan Koleksi Multimedia, Rancangan Program Khusus menyerupai "kemampuan membaca", dan sebagainya.
· Murid Pustakawan: Murid atau siswa juga sanggup dijadikan pengelola perpustakaan terutama apabila adanya keterbatasan SDM di sekolah. Murid Pustakawan ini dengan diberikan training singkat sanggup membantu paling tidak pelayanan di perpustakaan.
6. Perencanaan
Perencanaan merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah manajemen perpustakaan. Untuk itu mulailah selalu dengan perencanaan dalam pengelolaan perpustakaan sekolah. Perencanaan akan memilih sejauh mana perpustakaan sekolah sanggup berjalan dengan baik dan mendukung proses pembelajaran yang inovatif di sekolah.
BAB IV
PENUTUP
Dalam manajemen perpustakaan sebetulnya ada banyak faktor yang mempengaruhi kesuksesannya. Akan tetapi hal yang paling penting sebetulnya ialah sejauh mana pengelola sanggup mensinergikan program-program perpustakaan dengan visi-misi sekolah serta kebutuhan kurikulum yang diterapkan. Proses manajemen perpustakaan ialah sebuah proses kreatif dan inovatif yang mestinya menjadi bab penting dalam kegiatan belajar-mengajar di sekolah.
Akhir kata penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah aktivitas kerja perpustakaan ini oleh lantaran itu kritik dan saran sangat penulis harapkan. Terima Kasih
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barokatuh
Belum ada Komentar untuk "√ Referensi Kegiatan Kerja Perpustakaan 2019/2020"
Posting Komentar